quickedit{display:none;}

Pages

Sabtu, 29 Oktober 2016

Hubungan Burung Garuda Airlangga dengan Burung Garuda Pancasila.

HUBUNGAN BURUNG GARUDA AIRLANGGA DENGAN BURUNG GARUDA PANCASILA



Sejarah Indonesia sangatlah beragam terutama di pada masa pemerintahan Nusantara dalam bentuk Kerajaan setelah masuk agama Hindu-Buddha serta Islam ke Indonesia. Semua bagian asli dari Indonesia dari awal pembentukkan telah mengalami pengaruh dari hal-hal pembangunan negara seperti contoh dari awal yang berbentuk dari bentuk pemerintahan dari kepala suku dan kemudian dilanjutkan dengan bentuk kerajaan dan berkembang lagi menjadi negara republik demokrasi.
Dari awal masuknya agama yang berbentuk universal seperti agama Hindu-Buddha membuat Negara Indonesia menjadi negara yang bentuk pemerintahan mengikuti bentuk pemerintahan dari penyebar agama. Pengaruh dari kerajaan yang bercorak agama Hindu-Buddha serta Islam masih terlihat sampai sekarang. Kita pada kali ini akan membahas salah satu pemimpin kerajaan yang bercorak agama Hindu-Buddha yang berasal dari Kerajaan Medang Kamulan yaitu Raja Airlangga.
Sekedar mengingatkan tentang kepemimpinan di Kerajaan Medang Kamulan, Pada pimpinan pertama yaitu Mpu Sindok yang memindahkan pusat pemerintahan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur (awalnya adalah pemimpin Kerajaan Mataram). Pimpinan dilanjutkan oleh Dharmawangsa yang dikenal akan pandangan politik yang tajam. Setelah itu pimpinan dilanjutkan oleh Raja Airlangga, dalam prasasti Calcuta dijelaskan bahwa Airlangga masih termasuk keturunan Mpu Sindok dari pihak ibunya.

Latar Belakang
Semua pasti tahu burung garuda pancasila,kan? Burung garuda ini pada masa pemerintahan Raja Airlangga dari Kerajaan Medang Kamulan dipelihara oleh raja Airlangga. Dan kita mengetahui juga lambang dari Pancasila kita menggunakan simbol burung garuda. Sebenarnya hubungan apa yang dimiliki oleh kedua objek yang waktu terciptanya itu terlampaui sangat jauh. Oleh karena itu, kita akan membahas bagian ini lebih lanjut.

Pembahasan
Sejarah Burung Garuda Airlangga
Garuda merupakan burung gagah perkasa yang diyakini sebagai tunggangan Dewa Wisnu. Dewa Wisnu adalah dewa yang sangat diagungkan di mitologi-mitologi di Negara India. Pada masa pemerintahan Raja Airlangga, ia dianggap sebagai titisan dari Dewa Wisnu sehingga dalam kepemimpinannya perintah dari Airlangga dianggap seperti perintah dari dewa (wisnu). Pemerintahan Airlangga dianggap sebagai titisan atau pemberian Dewa Wisnu. Kemudian digambarkan Airlangga sebagai titisan Wisnu yang sedang mengendarai Garuda. Garuda Wisnu Kencana, simbolisasi itulah yang dipergunakan pada masa ia memerintah. Dalam banyak kisah Garuda melambangkan kebajikan, pengetahuan, kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan disiplin. Sebagai kendaraan Wishnu, Garuda juga memiliki sifat Wishnu sebagai pemelihara dan penjaga tatanan alam semesta. Dalam tradisi Bali, Garuda dimuliakan sebagai "Tuan segala makhluk yang dapat terbang" dan "Raja agung para burung". Di Bali ia biasanya digambarkan sebagai makhluk yang memiliki kepala, paruh, sayap, dan cakar elang, tetapi memiliki tubuh dan lengan manusia.

Sejarah Penggunaan Burung Garuda Indonesia
Setelah Perang Kemerdekaan Indonesia 1945-1949,dan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda melalui Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949, dirasakan perlunya Indonesia (saat itu Republik Indonesia Serikat) memiliki lambang negara. Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis Muhammad Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Poerbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintahan.
Dalam melakukan penseleksian, terpilih 2 rancangan yang akan digunakan menjadi lambang negara yaitu dari karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin. Karya Sultan Hamid II diterima sedangkan karya M Yamin ditolak karena menggunakan unsur sinar matahari yang berdekatan dengan unsur dari Jepang. Setelah itu, perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan dan terjadi perubahan cengkraman pada kaki garuda yang semula memakai pita merah-putih diganti menjadi pita puti yang bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika”. Rancangan lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan kembali, karena adanya keberatan terhadap gambar burung Garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap terlalu bersifat mitologis
Perubahan kedua setelah adanya masukan yang dilakukan Sultan Hamid II menjadi tercipta bentuk Rajawali-Garuda Pancasila yang disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950. Pada tanggal 20 Maret 1950, Sultan Hamid II memerintahkan pelukis istana untuk menggambarkan kembali lambang garuda pancasila tersebut dengan sebelumnya pertambahan “jambul”,karena jika tidak ditambahkan,terkesan seperti lambang Bald Eagle (Amerika Serikat). Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan yaitu dengan menambahkan skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara. Rancangan Garuda Pancasila terakhir dibuatkan patung besar dari bahan perunggu berlapis emas yang disimpan dalam Ruang Kemerdekaan Monumen Nasional,ditetapkan sebagai lambang negara Republik Indonesia, dan desainnya tidak berubah hingga kini.


Hubungan antara Burung Garuda Raja Airlangga dengan Burung Garuda Pancasila
Negara  Indonesia memilih burung Garuda sebagai lambang kebangsaannya yang besar, karena garuda adalah burung yang penuh percaya diri, energik dan dinamis.  Ia terbang menguasai angkasa dan memantau keadaan sendiri, tak suka bergantung pada yang lain.  Berdasarkan ceritera dari zaman terdahulu, Garuda yang merupakan lambang pemberani dalam mempertahankan wilayah, tetapi dia pun akan menghormati wilayah milik yang lain sekalipun wilayah itu milik burung yang lebih kecil.  Warna kuning emas melambangkan bangsa yang besar dan berjiwa agung sejati,serta keharuman nama akan kebaikan dan kebijaksanaan dari garuda. Burung garuda juga punya sifat sangat setia pada kewajiban sesuai dengan budaya bangsa yang dihayati secara turun temurun.  Burung garuda pun pantang mundur dan menyerah. Legenda semacam ini juga diabadikan sangat indah oleh nenek moyang bangsa Indonesia pada candi dan di berbagai prasasti sejak abad ke-15. Dan merupakan harta sejarah Indonesia.  
Pemunculan kekuasaan antara raja-raja Kediri dan pemimpin Indonesia memiliki kesamaan. Diceriterakan bahwa raja Airlangga dan raja-raja Kediri lainnya naik tahta didahului oleh situasi kritis yakni melalui pralaya dan perang saudara Pangjalu-Jenggala. Menonjolkan struktur birokrasi pemerintahan yang berkedudukan di pusat. Salah satu yang paling mencolok pada masa kerajaan Kediri ialah adanya mobilisasi massa sebagai kekuatan militer serta pembentukan pasukan-pasukan tetap di pusat kerajaan dengan berbagai keahlian.
Dalam sejarah bangsa Indonesia, kehadiran pemimpin dalam hal ini Presiden RI selalu didahului oleh pralaya dan situasi kritis. Ir Soekarno-Hatta, duet pasangan pemimpin RI pertama lahir dalam masa pertikaian RI-Belanda, serta berbagai pemberontakan dan konfrontasi antara lain, konfrontasi RI-Malaysia dan konfrontasi RI-Belanda mengenai Papua. Demikian pula kehadiran Presiden RI sesudahnya didahului peristiwa kritis yakni G 30 S /PKI. Pada akhir kekuasaan Soeharto, muncul Presiden BJ Habibie dalam situasi kritis ketika berlangsung berbagai demonstrasi massa serta krisisi moneter. Pemunculan Presiden Gus Dur juga didahului keadaan kritis. Presiden Megawati Soekarnoputeri tampil ketika terjadi krisis kepemimpinan nasional 


Kesimpulan
Pada masa pemerintahan dari Raja Airlangga,terkenal akan keberhasilan dalam kepemimpinan yaitu kerajaan mengalami kejayaan yang tertinggi. Simbol dari Raja Airlangga adalah Burung Garuda. Negara Indonesia menggunakan burung garuda Pancasila diharapkan memiliki keberhasilan yang sama dengan Raja Airlangga, bersifat energik dan dinamis perubahan positif dan juga penggunaan burung garuda diharapkan bisa membentuk negara yang besar,megah dan berani membela serta mampu melindungi negara sendiri




Mau lebih eksis dan social? kllik disini dan disini





2 komentar :

  1. Anda Hobi Bermain BOLA? Atau Suka Judi Bola?
    Tentukan Pilihan Anda sekarang juga bersama kami di BOLAVITA
    Khusus Anda Pecinta Taruhan BOLA dapatkan BONUS CASHBACK SEBESAR 10%

    Ayo Daftarkan Diri Anda Bersama kami di BOLAVITA

    Boss Juga Bisa Kirim Via :
    Wechat : Bolavita
    WA : +6281377055002
    Line : cs_bolavita
    BBM PIN : BOLAVITA ( Huruf Semua )

    Terima kasih .. Salam bolavita

    BalasHapus
  2. Casinos Near Casinos Near Casinos Near Casino Yumlin - Mapyro
    A map showing casinos and other gaming 수원 출장안마 facilities located near 태백 출장샵 Casinos 경상남도 출장마사지 Yumlin, located in 공주 출장안마 Yumlin, Illinois, United States. 김제 출장마사지

    BalasHapus

 

My Life

Hello, My name called Robert Angkasa. They usually call me albert. i like to play game. Anything kindo of that, i like!!

Social Life

I live in Indonesia. I like the culture of Indonesia and also of the food, so i'm a foodie one I think. I like to make friends with others.

Mission Life

My mission is to make my life full of proudy and peaceful..
I live for life and do the best to get into my aim!!!
 
Blogger Templates