Sejarah Indonesia sangatlah beragam terutama di pada masa pemerintahan Nusantara dalam bentuk Kerajaan setelah masuk agama Hindu-Buddha serta Islam ke Indonesia. Semua bagian asli dari Indonesia dari awal pembentukkan telah mengalami pengaruh dari hal-hal pembangunan negara seperti contoh dari awal yang berbentuk dari bentuk pemerintahan dari kepala suku dan kemudian dilanjutkan dengan bentuk kerajaan dan berkembang lagi menjadi negara republik demokrasi.
Sekedar mengingatkan tentang kepemimpinan di Kerajaan Medang Kamulan, Pada pimpinan pertama yaitu Mpu Sindok yang memindahkan pusat pemerintahan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur (awalnya adalah pemimpin Kerajaan Mataram). Pimpinan dilanjutkan oleh Dharmawangsa yang dikenal akan pandangan politik yang tajam. Setelah itu pimpinan dilanjutkan oleh Raja Airlangga, dalam prasasti Calcuta dijelaskan bahwa Airlangga masih termasuk keturunan Mpu Sindok dari pihak ibunya.
Latar Belakang
Semua pasti tahu burung garuda pancasila,kan? Burung garuda ini pada masa pemerintahan Raja Airlangga dari Kerajaan Medang Kamulan dipelihara oleh raja Airlangga. Dan kita mengetahui juga lambang dari Pancasila kita menggunakan simbol burung garuda. Sebenarnya hubungan apa yang dimiliki oleh kedua objek yang waktu terciptanya itu terlampaui sangat jauh. Oleh karena itu, kita akan membahas bagian ini lebih lanjut.
Pembahasan
Sejarah Burung Garuda Airlangga
Sejarah Penggunaan Burung Garuda Indonesia
Setelah Perang Kemerdekaan Indonesia 1945-1949,dan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda melalui Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949, dirasakan perlunya Indonesia (saat itu Republik Indonesia Serikat) memiliki lambang negara. Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis Muhammad Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Poerbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintahan.
Dalam melakukan penseleksian, terpilih 2 rancangan yang akan digunakan menjadi lambang negara yaitu dari karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin. Karya Sultan Hamid II diterima sedangkan karya M Yamin ditolak karena menggunakan unsur sinar matahari yang berdekatan dengan unsur dari Jepang. Setelah itu, perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan dan terjadi perubahan cengkraman pada kaki garuda yang semula memakai pita merah-putih diganti menjadi pita puti yang bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika”. Rancangan lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan kembali, karena adanya keberatan terhadap gambar burung Garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap terlalu bersifat mitologis
Perubahan kedua setelah adanya masukan yang dilakukan Sultan Hamid II menjadi tercipta bentuk Rajawali-Garuda Pancasila yang disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950. Pada tanggal 20 Maret 1950, Sultan Hamid II memerintahkan pelukis istana untuk menggambarkan kembali lambang garuda pancasila tersebut dengan sebelumnya pertambahan “jambul”,karena jika tidak ditambahkan,terkesan seperti lambang Bald Eagle (Amerika Serikat). Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan yaitu dengan menambahkan skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara. Rancangan Garuda Pancasila terakhir dibuatkan patung besar dari bahan perunggu berlapis emas yang disimpan dalam Ruang Kemerdekaan Monumen Nasional,ditetapkan sebagai lambang negara Republik Indonesia, dan desainnya tidak berubah hingga kini.
Hubungan
antara Burung Garuda Raja Airlangga dengan Burung Garuda Pancasila
Negara Indonesia
memilih burung Garuda sebagai lambang kebangsaannya yang besar, karena garuda
adalah burung yang penuh percaya diri, energik dan dinamis. Ia terbang
menguasai angkasa dan memantau keadaan sendiri, tak suka bergantung pada yang
lain. Berdasarkan ceritera dari zaman terdahulu, Garuda yang merupakan
lambang pemberani dalam mempertahankan wilayah, tetapi dia pun akan menghormati
wilayah milik yang lain sekalipun wilayah itu milik burung yang lebih
kecil. Warna kuning emas melambangkan bangsa yang besar dan berjiwa agung
sejati,serta keharuman nama akan kebaikan dan kebijaksanaan dari garuda. Burung
garuda juga punya sifat sangat setia pada kewajiban sesuai dengan budaya bangsa
yang dihayati secara turun temurun. Burung garuda pun pantang mundur dan
menyerah. Legenda semacam ini juga diabadikan sangat indah oleh nenek
moyang bangsa Indonesia pada candi dan di berbagai prasasti sejak abad ke-15.
Dan merupakan harta sejarah Indonesia.
Pemunculan kekuasaan antara raja-raja Kediri dan pemimpin
Indonesia memiliki kesamaan. Diceriterakan bahwa raja Airlangga dan raja-raja
Kediri lainnya naik tahta didahului oleh situasi kritis yakni melalui pralaya
dan perang saudara Pangjalu-Jenggala. Menonjolkan struktur birokrasi pemerintahan
yang berkedudukan di pusat. Salah satu yang paling mencolok pada masa kerajaan
Kediri ialah adanya mobilisasi massa sebagai kekuatan militer serta pembentukan
pasukan-pasukan tetap di pusat kerajaan dengan berbagai keahlian.
Dalam sejarah bangsa Indonesia, kehadiran pemimpin dalam hal
ini Presiden RI selalu didahului oleh pralaya dan situasi kritis. Ir
Soekarno-Hatta, duet pasangan pemimpin RI pertama lahir dalam masa pertikaian
RI-Belanda, serta berbagai pemberontakan dan konfrontasi antara lain,
konfrontasi RI-Malaysia dan konfrontasi RI-Belanda mengenai Papua. Demikian
pula kehadiran Presiden RI sesudahnya didahului peristiwa kritis yakni G 30 S
/PKI. Pada akhir kekuasaan Soeharto, muncul Presiden BJ Habibie dalam situasi
kritis ketika berlangsung berbagai demonstrasi massa serta krisisi moneter.
Pemunculan Presiden Gus Dur juga didahului keadaan kritis. Presiden Megawati
Soekarnoputeri tampil ketika terjadi krisis kepemimpinan nasional
Kesimpulan
Pada masa pemerintahan dari Raja Airlangga,terkenal akan
keberhasilan dalam kepemimpinan yaitu kerajaan mengalami kejayaan yang
tertinggi. Simbol dari Raja Airlangga adalah Burung Garuda. Negara Indonesia
menggunakan burung garuda Pancasila diharapkan memiliki keberhasilan yang sama
dengan Raja Airlangga, bersifat energik dan dinamis perubahan positif dan juga
penggunaan burung garuda diharapkan bisa membentuk negara yang besar,megah dan
berani membela serta mampu melindungi negara sendiri
Mau lebih eksis dan social? kllik disini dan disini
Mau lebih eksis dan social? kllik disini dan disini
Anda Hobi Bermain BOLA? Atau Suka Judi Bola?
BalasHapusTentukan Pilihan Anda sekarang juga bersama kami di BOLAVITA
Khusus Anda Pecinta Taruhan BOLA dapatkan BONUS CASHBACK SEBESAR 10%
Ayo Daftarkan Diri Anda Bersama kami di BOLAVITA
Boss Juga Bisa Kirim Via :
Wechat : Bolavita
WA : +6281377055002
Line : cs_bolavita
BBM PIN : BOLAVITA ( Huruf Semua )
Terima kasih .. Salam bolavita
Casinos Near Casinos Near Casinos Near Casino Yumlin - Mapyro
BalasHapusA map showing casinos and other gaming 수원 출장안마 facilities located near 태백 출장샵 Casinos 경상남도 출장마사지 Yumlin, located in 공주 출장안마 Yumlin, Illinois, United States. 김제 출장마사지